9.Kepemimpinan Dalam Kewirausahaan
Kepemimpinan
Dalam Kewirausahaan
1. Definisi
Kepemimpinan
Kepemimpinan
adalah proses perilaku yang mengarah pada pencapaia sesuatu atau tujuan
tertentu. Perilaku ini membuat seseorang mengikuti cara atau mengikuti arah
tertentu untuk mendapatkan tujuan yang ingin dicapai. Seorang pemimpin harus
dapat bertanggungjawab dan dapat dipercaya memiliki kesadaran bahwa dirinya
adalah seorang pemimpin yang bertanggungjawab atas semua hal yang ada dalam
perusahaan atau organisasi yang di pimpinya. Memiliki kemampuan untuk mengambil
keputusan yang tepat, selalu berupaya untuk mengadakan perbaikan dalam
kepemimpinanya.
Kepemimpinan
dapat di definisikan juga sebagai seni mempengaruhi dan mengarahkan oranglain
dengan kepatuhan, kepercayaan, rasa hormat, dan kerjasama dalam mencapai tujuan
bersama. Keberhasilan kepemimpinan tidak saja dinilai dari bagaimana seorang
pemimpin memperlakukan atau memperkerjakan bawahanya tetapi juga kemampuan
dalam menjalankan atau melaksanakan kebijakan perusahaan dengan caranya atau
gaya dia memimpin.
Ada
beberapa gaya kepemimpinan, yaitu :
Dictator
Pada
kepemimpinan dictator pemimpin membuat keputusanya sendiri, hanya terpusat pada
satu orang, seorang memiliki kekuasan dan tanggung jawab penuh. Pengawasan
langsung, di control dengan ketat. Biasanya keputusan yang dibuat adalah
bersifat paksaan, karena semua bawahan harus menuruti apa yang menjadi
keputusan pemimpin tanpa ada komunikasi atau musyawarah.
Partisipasi
Tipe
kepemimpinan yang dapat memotivasi bawahan untuk berperan serta dalam
organisasi terutama dalam pengambilan keputusan, bawahan dalam memberikan
saranya atau masukan-masukan yang berguna untuk kemajuan perusahaan. Dalam
kepemimpinan ini seorang pemimpin lebih memperhatikan bawahanya, agar terjalin
komunikasi yang baik antara pekerja dan pemimpin, komunikasi antara pemimpin
dan bawahan yang terjadi dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah dalam
perusahaan. Tetapi jika bawahan tidak mendukung komunikasi tersebut maka gaya kepemimpinan
ini tidak berjalan efektif.
Delegasi
Kepemimpinan
tipe ini bersifat memberikan tanggung jawab sepenuhnya pada bawahan untuk
melakukan pekerjaan dan meminta pertanggung jawaban atas pekerjaan tersebut.
Pemimpin hanya mengontrol atau hanya menerima hasil kerja saja, dalam
pelaksanaan pekerjaan tidak ada peraturan dalam penyelesaianya tetapi bawahan
harus memiliki tanggung jawab yang besar atas tugas yang dilaksanakan.
Konsiderasi
Konsiderasi
yang diberikan oleh pimpinan merupakan faktor yang penting dalam mencapai
tujuan organisasi. Sangat penting dimiliki oleh seorang pemimpin adalah
kemampuan memberikan perhatian pada bawahan, agar menghasilkan kerja yang
optimal. Konsiderasi yang diberikan merupakan motivasi kepada para bawahan
untuk lebih giat bekerja sehingga prestasi kerjanya akan lebih baik. Para
bawahan yang satu dengan yang lainnya memiliki perbedaan, perbedaan ini
seringkali didasarkan oleh tujuan dan kebutuhan masing-masing yang berbeda dari
bawahan.
2. Perilaku
Kepemimpinan
Orientasi Tugas
Seorang pemimpin cenderung merumuskan secara jelas
perananya serta peranan bawahanya. Menetapkan tujuan yang sulit dicapai dan
membuat harapan untuk pencapaian dan mengerjakan tugasnya. Menentukan prosedur
untuk mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah dibuat secara
terperinci,melaksanakan peranan kepemimpinanya, seorang pemimpin yang baik
dapat mengarahkan serta membimbing bawahanya dalam melakukan tugas mereka,
serta mengendalikan perusahaan dalam segala kegiatan perusahaan untuk mencpai
tujuan perusahaanya,mengontrol karyawan atau para bawahanya,mengoreksi
pekerjaan mereka, selalu melakukan peningkatan produktivitas perusahaan.
Orientasi Orang-orang
Seorang pemimpin yang berorientasi dalam perorangan akan
menunjukan perhatian atas terjalinya keharmonisan dalam sebuah perusahaan antar
pekerja dan antara pemimpin dengan karyawan, menyelesaikan permasalahan,
menunjukan pengertian dan rasa hormat kepada tujuan,keinginan, perasaan dan
ide-ide karyawan yang telah meberikan pemikiranya untuk kemajuan perusahaan.
Melakukan timbal balik pada karyawan, yang setimpal dengan pekerjaanya serta
tanggung jawab atas tugas yang diberikan,dengan begitu karyawan dapat lebih
bersemangat dalam mencapai tujuan bersama perusahaan.
Kepemimpinan adalah bagian dari manajemen bagaimana kita
memimpin serta mengelola perusahaan. Seorang pemimpin harus memiliki sikap
kepemimpinan. Sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin pada bawahanya adalah
mempunyai kepercayaan pada bawahan dan menyampaikan kepercayaan tersebut,
bersahabat, membantu bawahan agar dapat lebih efektif dalam bekerja dan
berusaha menghilangkan kendala dalam pencapaian tujuan, dapat bersikap bijak
menghindari perilaku yang mengancam ego, mencoba meminimisasi tekanan-tekanan
dalam hubungan bawahab untung menghindari perununan kemampuan intelektual dari
bawahan. Mengetahui kebutuhan bagi corak kepemimpinan untuk menjadi agak
berbeda pada lingkungan teknologi yang berbeda contohnya mungkin sangat mudah
untuk terlalu terstruktur dan terlalu mengarahkan pada lingkungan laboratorium
dan untuk tidak terlalu terstruktur dan terlalu partisipatif dalam beberapa
lingkungan pabrik.
Dalam segi teknologi perencanaan dan seleksi pemimpin
harus dapat mendorong bawahan untuk menggunakan teknologi tepat guna dalam mencapai
tujuan,menyesuaikan pekerjaan dan alat yang memadai pekerjaan,tata ruang yang
tepat. memiliki tujuan yang efektif dalam tujuan jangka panjang dan jangka
pendek , memiliki integritas merencanakan dan melakukan rencana-rencana yang
dia buat. Seorang pemimpin harus tepat untuk memilih bawahan dengan kualitas
yang baik. Menilai pekerjaan
Dari segi standard an penilaian kinerja, seoran gpemimpin
harus konsisten, jika menetapkan tujuan atau pencapaian yang tinggi harus bisa
dicapai, seorang pemimpin yang baik dapat menghargai kinerja bawahanya secara
subjektif. Pemberian balas jasa atau pun hukuman juga berlaku, kita harus dapat
memberikan balas jasa atau upah lebih atau bonus sebagai tanda terimakasih kita
atas apa yang telah dikerjakan oleh para pekerja, memberikan hukuman pada
kesalahan yang dilakukan oleh pekerja juga perlu karena agar ia tidak lagi
mengulangi dapat bekerja lebih baik lagi dan lebih bersemangat dalam
mengerjekan tugas.
3. Pendekatan-Pendekatan Kepemimpinan
Ciri karakteristik pemimpin yang baik dan berhasil adalah
cerdas memiliki kemampuan yang cukup untuk memimpin perusahaan mencapai
keberhasilan atau mencapai tujuan perusahaan, berprestasi , memiliki
inovasi-inovasi baru untuk mendorong kemajuan perusahaan, kematangan dan
stabilitas emosional yang baik yang berkesinambungan, memiliki keterampilan
dalam social dan beradaptasi dengan berbagai kelompok.
Memimpin dengan kepemimpinan modern yang membutuhkan
kombinasi dari pemimpin dan bahwahan. Kepemimpinan yang berhasil berasal dari
rumusan L,F,S Leader Functions Situation, atau pemimpin fungsi dan situasi,
kempemimpinan yang berhasil adalah fungsi dari pemimpin pengikut dan situasi
yang sesuai satu dengan yang lainnya. Bersikap demokratis dinamakan
kepemimpinan yang dipusatkan pada bawahan, sementara wirausahawan yang
menunjukan perilaku kepemimpina lebih otokratis adalah kepemimpinan yang
berpusat pada atasan, semua dijalankan oleh atasan, pengambilan keputusan
sesuai apa yang atasan inginkan tanpa masukan dari bawahan.
4.
Penentuan Bagaimana Membuat Keputusan
Sebagai Seorang Pemimpin
Factor yang mepengaruhi yaitu :
Kekuatan dari diri wirausahawan
Wirausahawan harus memiliki kekuatan dari dalam diri
sendiri, nilai-nilai wirausahawan seperti efisiensi organisasional bagi
wirausaha,pertumbuhan pribadi, pertumbuhan bawahan dan laba perusahaan.
Pertumbuhan bawahan dinilai sangat baik karena dari situ wirausahawan memiliki
pengalaman dan dapat membuat keputusan dari pengalaman tersebut. Derajat
kepercayaan wirausahawan pada bawahan dapat membuat keputusan secara
demokratis, kekuatan pemimpin itu sendiri juga menentukan karena dalam membuat
keputusan dibutuh kpercayaan diri dalam menentukan keputusan tersebut.
Kekuatan pada bawahan
Seorang pemimpin harus mengerti kemampuan bawahan yang
mempengaruhi kebijakannya dalam mengambil keputusan, harus mengingat bahwa
setiap bawahan memiliki perbedaan karakter dan juga kemampuan, untuk itu
seorang pemimpin harus jeli dalam mengambil keputusan.
Kekuatan pada situasi atau keadaan
Kuatan ini melibatkan tipe organisasi dimana seorang
pemimpin bekerja. Fungsi oraginasi kelompok kerja dan geografis menjasi penting
dalam membuat keputusan. Efektifitas anggota-anggota kelompok bekerja bersama
untuk tujuan ini seorang wirausahawan harus mengevaluasi isu-isu pengalaman kelompok
dalam kerjasama dan derajat yang dimiliki para anggota kelompok dalam kemampuan
mereka di dalam memecahkan masalah sebagai suatu kelompok. Sebagai aturan umum
sorang wirausahawan hendaknya hanya memberikan tanggung jawab perbuat keputusan
kepada kelompoknya yang efektif. Kekuatan mempengaruhi agar bawahan dapat
bekerjasama .
5. Situasi
Kepemimpinan Pada Umumnya
situasi kepemimpinan berorientasi pada bagaimana seorang
pemimpin berprilaku, hal ini dinamakan perilaku struktur. Perilaku struktur adalah
suatu aktivitas kepemimpinan yang menggambarkan hubungan antara pemimpin dan
pengikut dari pemimpin tersebut atau menetapkan prosedur yang terdefinisi baik
yang harus dipatuhi oleh pengikut dalam melakukan tugas-tugas mereka. Secara
keseluruhan perilaku struktur membatasu pengarahan diri dari pengikut tersebut
dalam melakukan tugas-tugas mereka. Walaupun benar disimpulkan bahwa perilaku
struktur bisa dan adakalanya relative kuat, tetapi akan salah menggapnya kasar
dan tidak baik. Perilaku pertimbangan adalah perilaku kepemimpinan yang
mencerminkan persahabatan, saling percaya, rasa hormat dan kehangatan dalam
hubungan diantara pemimpin dengan pengikut atau bawahannya. Perilaku
pertimbangan umumnya ditujukan pada pengembangan dan pemeliharaan suatu hubungan
kemanusiaan antara pemimpin dan pengikutannya.
6.
Teori Daur Hidup Kepemimpinan
Adalah dasar pikiran yang mengaitkan corak kepemimpinan
dengan berbagai situasi untuk menjamin kepemimpinan yang efektif. Teori ini
menggunakan dua tipe perilaku kepemimpinan yang pada dasarnya sama dengan
diatas tetapi menamakan kedua dimensi tersebut sebagai tugas dan bukannya
struktur serta hubungan dan pertimbangan. Teori daur hidup terutama didasarkan
pada hubungan antara kedewasaan pengikut perilaku tugas dari pemimpin dan
perilaku hubungan pemimpin. Menurut teori ini corak kepemimpinan hendaknya
mencerminkan tingkat kedewasaan dari pengikut. Kedewasaan disini melakukan
pekerjaan mereka secara tanggungjawab selalu menjujung tinggi berpusat pada
pencapaian tujuan perusahaan.
Komentar
Posting Komentar