SAP 3 PENDEKATAN PERMASALAHAN SYARIAH

Nama          : Aurina Lestari
NPM           : 31214846
Kelas           : 2DD02
Matkul       : Pemasaran Usaha Syariah

SAP 3

PENDEKATAN PERMASALAHAN SYARIAH


Konsep Berbisnis dalam Islam
لَّقَدْكَانَلَكُمْفِىرَسُولِٱللَّهِأُسْوَةٌحَسَنَةٌۭلِّمَنكَانَيَرْجُوا۟ ٱللَّهَوَٱلْيَوْمَٱلْءَاخِرَوَذَكَرَٱللَّهَكَثِيرًۭا
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi mu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [Al Ahzab (33) ayat 21]
Telah kita ketahui bersama bahwa Rasulullah Muhammad SAW adalah seorang pedagang dan pebisnis. Dengan sifat yang dimilikinya, yaitu shiddiqamanahtabligh, dan fathonah, membuat Rasul menjadi pedagang yang sukses karena selalu jujur dan menjaga amanah yang diberikan padanya.Shiddiq artinya jujur/benar. Bukan hanya benar dan jujur dalam berkata-kata, tapi juga benar dan jujur dalam perbuatan. Satunya kata dan perbuatan. Amanah artinya dapat dipercaya. Jika suatu urusan diserahkan padanya, maka akan dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga tidak akan mengecewakan orang lain. Tabligh artinya menyampaikan. Apapun firman Allah yang diterimanya, semua disampaikan kepada umatnya. Fathonah artinya cerdas. Dengan kecerdasannya, berbagai kisah kesuksesan Rasul sebagai pedagang telah kita dengar.  Ada beberapa hal yang dapat dijadikan acuan bagi pengusaha muslim dalam berbisnis. Pertama, memiliki hati yang lembut (fa’fu’anhu), mudah member maaf dan selalu mendoakan orang lain, bahkan mereka yang memusuhinya. Selalu bermental positif, jika diberi cobaan ia bersabar, dan jika diberi kenikmatan, ia bersyukur. Kedua, bermusyawarah dalam setiap perkara (wasyawirhumfilamri). Selalu berkomunikasi, bermusyawarah, dan bernegosiasi. Ketiga, tawakkal kepada Allah (fatawakkal ‘alallah). Ketiga hal ini harus dibarengi dengan usaha yang serius dan bekerja keras, sebelum berpasrah diri kepada Allah.

Berbisnis dengan Hati

Contoh wirausaha atau enterpreneurship sejati ada pada diri Rasulullah SAW. Sebagai salah satu anggota keluarga besar suku Quraisy, Rasulullah SAW mempunyai garis keturunan sebagai wirausaha seperti  kaum Quraisy pada umumnya. Rasulullah SAW tidak memiliki modal untuk berbisnis, beliau hanya menjalankan modal yang ada dari para janda kaya dan anak-anak yatim. Dalam hal ini beliau menjalankan prinsip kemitraan dan bagi hasil.
Salah satu mitra bisnis Rasullah SAW dimasa itu yakni bermitra dengan Khadijah. Karena reputasinya yang baik, Khadijah menunjuk Nabi Muhammad  SAW sebagai manajer pemasaran.  Beliau membawa barang dagangan Khadijah ke Pasar Habasyah yang merupakan kota perdagangan terbesar di masa tersebut.


 Sembilan Etika (Akhlak) Pemasar
Ada sembilan etika pemasar, yang akan menjadi prinsip-prinsip bagi syariah marketer dalam menjalankan fungi-fungsi pemasaran, yaitu:
1.      Memiliki kepribadian spiritual (takwa)
2.      Berprilaku bail dan simpatik (Shidq)
3.      Berprilaku adil dalam bisnis (Al-Adl)
4.      Bersikap melayani dan rendah hati (Khidmah)
5.      Menepati janji dan tidak curang
6.      Jujur dan terpercaya (Al- Amanah)
7.      Tidak suka berburuk sangka (Su’uzh-zhann)
8.      Tidak suka menjelek-jelekkan (Ghibah)
9.      Tidak melakukan sogok (Riswah)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum atau UU yang mendukung Kelancaran UKM

4.Hak Guna Paten (Franchising) dan Pemasaran Langsung dan Bentuk-bentuk Kepemilikan

5.Rencana-rencana Pemasaran