1.Kewirausahaan

Nama : Aurinna Lestari

NPM  : 31214846
Kelas : 2DD02

 

KEWIRAUSAHAAN 


  1. Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah

Kewirausahaan (Enterpreneurship), atau yang lebih dikenal sebagai kegiatan berwirausaha, adalah suatu kegiatan berbisnis. Menjual, membeli, memproduksi, ataupun mendistribusi, yang dapat menciptakan keuntungan terhadap orang yang melakukan wirausaha (wirausahawan) dan bahkan bisa menciptakan suatu lapangan kerja baru. Biasanya kegiatan ini merujuk pada suatu ke-inovatif-an, karena seorang wirausahawan dituntut untuk selalu menunjukan sesuatu yang lebih atau berbeda dengan wirausahawan yang lain.
Berdasarkan arti kata dalam Bahasa Indonesia, Wirausaha berasal dari kata wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Sedangkan usaha adalah suatu perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu.
Arti wirausaha, sudah dikenal sejak abad 18. Yaitu diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang pria peranakan Inggris-Perancis pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika,  dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau Manajemen Usaha Kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan baru dikenal pada akhir abad 20, dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja.Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat pun menjadi berkembang.

A.    Pengertian Kewirausahaan

Pengertian kewirausahaan menurut para ahli


Pengertian kewirausahaan secara harafiah
Kewirausahaan berasal dari kata "wirausaha", diberi awalah ke dan akhiran an. Wirausaha sendiri terdiri dari kata "wira" yang mempunyai arti perwira atau pahlawan, sedangkan "usaha" mempunyai arti daya atau upaya. Jadi definisi dari kewirausahaan adalah suatu hal yang berhubungan dengan keberanian seseorang untuk melakukan kegiatan yang bersifat bisnis atau yang bukan bisnis (non bisnis secara mandiri.

Pengertian kewirausahaan menurut Zimmerer (Tahun 1996)
Menurut Zimmerer definisi dari kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas & emosi dalam memecahkan suatu pemasalahan atau persoalan dan menemukan suatu peluang untuk memperbaiki kehidupan.

Pengertian kewirausahaan menurut Savary
Definisi kewirausahaan menurut pendapat Savary adalah, asal kata kewirausahaan adalah Entrepreneur, seperti yang terdapat dalam bukunya yang berjudul "kamus dagang", definisi dari entrepreneur adalah orang yang membeli suatu barang dengan harga pasti meskipun orang itu beum mengetahui berapa guna ekonomisnya akan dijual.

Pengertian kewirausahaan menurut Robin (tahun 1997)
Menurut Robin definisi dari kewirausahaan adalah suatu proses yang dilalui oleh seseorang yang bertujuan untuk mengejar peluang/kesempatan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup melalui suatu inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka atur.

Pengertian kewirausahaan menurut A. Pekerti (tahun 1999)
Definisi kewirausahaan menurut A. Pekerti adalah kemampuan seseorang dalam mendirikan, mengatur, mengembangkan dan melembagakan perusahaan yang dimilikinya.

Pengertian kewirausahaan menurut Inpres No 4/1995 tentang GNMMK (Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan)
Definisi dari kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upay : mencari, menciptkan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberi palayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.

Kewirausahaan adalah proses kemanusiaan (human process) yang berkaitan dengan kreativitas dan inovasi dalam memahami peluang, mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga peluang itu terwujud menjadi suatu usaha yang mampu menghasilkan laba atau nilai untuk jangka waktu yang lama. Definisi tersebut menitikberatkan kepada aspek kreativitas dan inovasi, karena dengan sifat kreativitas dan inovatip seseorang dapat menemukan peluang.
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau hubungan-hubungan baru antar unsur, data, variabel yang sudah ada sebelumnya.

Ciri-ciri orang kreatif adalah
  1. Mandiri.
  2. Terbuka terhadap yang baru.
  3. Percaya diri.
  4. Berani mengambil resiko.
  5. Melihat sesuatu dengan tidak biasa.
  6. Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
  7. Dapat menerima perbedaan.
  8. Objektif dalam berpikir dan bertindak.
Terdapat beberapa contoh-contoh kreativitas, yaitu :
  1. Kreativitas ide
  2. Kreativitas material
  3. Kreativitas spontan
  4. Kreativitas kejadian
  5. Kreativitas organisasi
  6. Kreativitas hubungan
  7. Kreativitas dari hati.
Kegiatan yang bersifat kewirausahaan misalnya :
  1. Menghasilkan produk baru dengan cara baru pula.
  2. Menemukan peluang pasar baru dengan menghasilkan produk baru pula.
  3. Mengkombinasikan faktor-faktor produksi dengan cara baru.
  4. Mendukung budaya yang mendorong eksperimen yang kreatif.
  5. Mendorong perilaku eksperimen dll.
Terdapat beberapa karakteristik dalam pola dasar kewirausahaan, diantaranya :
  1. Sikap mental.
  2. Kepemimpinan.
  3. Tata laksana.
  4. Keterampilan.
  
B.     Pengertian Wirausaha

Pengertian Wirausaha Menurut Para Ahli


Pengertian wirausaha menurut pandangan para ekonom
Definisi dari wirausaha berdasarkan pandangan dari para ekonom adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisir faktor-faktor produksi, seperti alam, tenga kerja, modal dan keahlian atau skill.

Pengertian wirausaha menurut pandangan para psikolog
Berdasarkan pandangan para psikolog definisi dari wirausaha adalah seseorang yang mempunyai motif (dorongan) kekautan yang berasal dari dalam diri untuk mencapai suatu tujuan, suka mengadakan percobaan (eksperiman) untuk menampilkan kebebeasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.

Pengertian wirausaha menurut para pemodal
Para pemodal mempunyai pandangan bahwa wirausaha adalah seseorang yang telah menciptakan kesejahteraan untuk orang lain dengan menemukan cara-cara baru untuk menggunakan berbagai sumber, mengurangi pemborosan dan membukan lapangan-lapangan pekerjaan bagi masyarakat untuk mengurangi pengangguran.

Pengertian wirausaha menurut pandangan para businessman
Definisi kewirausahaan dari para pebisnis adalah suatu ancaman pemasok, konsumer atau seseorang yang bisa diajak untuk bekerja bersama (kerjasama).

Pengertian wirausaha menurut Gede Prama (tahun 1996)
Definisi dari wirausaha menurut gede prama adalah seseorang yang memiliki keberanian dalam emaksi diri sendiri untuk menjadi pelayan bagi orang lain.

Pengertian wirausaha menurut J.A. Schiunpeter
Definisi wirausaha menurut pandangan atau pendapat J.A. Schiunpeter adalah seorang inovator sebagai individu yang memiliki naluri untuk melihat materi sedemikian rupa dan kemudia terbukti benar mempunyai semangan, kemampuan dan pikiran untuk menaklukkan cara berpikir lamban dan malas.

Pengertian wirausaha secara umum

Definisi wirausaha berdasarkan kesimpulan pendapat para ahli (secara umum), adalah seseorang yang memiliki kemampuan/keahlian melihat dan menilai suatu peluang atau kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan dengan fungsi atau tujuan untuk mendapatkan laba (keuntungan) dan tindakan yang tepat dalam memastikan kesuksesan.


 Peranan Wirausaha :
  1. Meningkatkan standar / kualitas hidup manusia.
  2. Sebagai motor penggerak dalam pembangunan nasional.
  3. Menciptakan lapangan kerja baru yang dapat mengatasi pengangguran.

2. Karakteristik Wirausaha :

  1. Pekerja keras.
  2. Disiplin.
  3. Mandiri
  4. Realitas
  5. Prestatif (selalu ingin maju)
  6. Komitmen tinggi
  7. Tajam naluri bisnisnya.
  8. Cepat melihat peluang usaha
  9. Kretaif
  10. Ulet dan siap pada tantangan
  11. Ingin mencapai sesuatu.
Kegiatan menemukan sampai mewujudkan peluang menjadi usaha yang menghasilkan disebut proses kewirausahaan. Dalam kegiatan mewujudkan peluang tersebut seorang wirausaha diharuskan mempunyai :
  1. Memiliki komitmen dan determinasi serta ketekunan.
  2. Mengarah kepada pencapaian dan pertumbuhan.
  3. Berorientasi kepada sasaran dan peluang.
  4. Mengambil inisiatif dan pertanggung jawaban personal.
  5. Tidak kenal menyerah dalam memecahkan masalah.
  6. Realistis dan memiliki gaya humor.
  7. Memanfaatkan dan selalu mencari umpan balik.
  8. Dapat mengendalikan permasalahan-permasalahan di dalam perusahaan.
  9. Mampu mengelola dan menghitung resiko.
  10. Tidak berorientasi kepada status.
  11. Memilki integritas dan dapat dipercaya
C.    Pemikiran kewirausahaan, kreativitas, inovasi dan kewirausahaan.

Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau hubungan-hubungan baru antar unsur, data, variabel yang sudah ada sebelumnya Kemampuan untuk memecahkan suatu masalah dan memanfaatkan suatu peluang didasari oleh sifat kreativitas dari para pengelolanya, yaitu kemampuan untuk menciptakan gagasan baru dan menemukan cara baru dalam menyikapi masalah dan memanfaatkan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan gagasan-gagasan baru atau pemecahan kreatif terhadapberbagai masalah dan dalam memanfaatkan peluang. Pengertian kreativitas dan inovasi secara singkat sering dianalaogkan : creativity – thinking new things, innovations = doing new things.
Kreativitas tidak selalu dihasilkan dari sesuatu yang tidak ada sering sekali merupakan perbaikan dari sesuatu yang telah ada. Sering juga gagasan baru timbul secara kebetulan yang penting untuk dipahami mengapa kreativitas dan inovasi tersebut merupakan cirri-ciri yang melekat kepada wirausaha.

 Seperti kita ketahui wirausaha merupakan sumber pemikiran kreatif dan inovasi. Bagaimana alam pikiran seseorang wirausaha sehingga menjadi sumber kreativitas dan inovasi?
  1. Seorang wirausaha selalu mengimpikan gagasan baru.
  2. Selalu mencari peluang baru atau mencari cara baru menciptakan peluang baru.
  3. Selalu berorientasi kepada tindakan.
  4. Seorang pemimpi besar, meskipun mimpinya tidak selalu cepat direalisasikan.
  5. Tidak malu untuk memulai sesuatu, walau dari skala kecil.
  6. Tidak pernah memikirkan untuk menyerah, selalu mencoba lagi.
  7. Tidak pernah takut gagal.
Kiat-Kiat Untuk Menjadi Kreatif
Beberapa kiat / kebajikan untuk medorong kreativitas bagi seluruh sumber daya manuasia dalam organisasi, antara lain :
  1. Kreativitas harus dipandang sebagai suatu kebutuhan perusahaan.
  2. Mempunyai sikap toleransi terhadap keberhasilan atau kegagalan.
  3. Mendorong sikap keingintahuan.
  4. Menyikapi masalah sebagai tantangan.
  5. Mengadakan pelatihan-pelatihan kreativitas secara teratur.
  6. Menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk terlaksananya kegiatan yang kretaif.
  7. Memberikan penghargaan bagi kreativitas yang berhasil.
  8. Membuat model-model teknik mengembangkan kreativitas untuk dipelajari untuk perorangan maupun kelompok.

D.   Peran Bisnis Plan dalam Kewirausahaan

      Gagalnya calon pengusaha atau pengusaha diawal usaha mereka adalah akibat tidak mampu merancang perencanaan bisnis (business plan) yang baik. Maka, begitu memasuki dunia bisnis, banyak hal yang tak terduga muncul dan tak tahu apa yang harus dilakukan. (Rhenald Khasali)
      Business Plan adalah rancangan penyelenggaraan sebuah usaha bisnis secara menyeluruh terhadap semua aspek yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha tersebut. Ketika business plan kita sudah mantap, maka kita akan mendapatkan jaminan yang lebih serius dari pengelola bisnis yang bersangkutan.
Fungsi Awal Business Plan :
  • Peta jalan. Business plan adalah juga peta jalan bagi perusahaan. Seperti kapan kita harus mulai berhenti untuk melakukan manuver seanjutnya. Dalam hal ini business plan dibutuhkan untuk pencapaian target yang telah kita tetapkan di awal tahun memulai suatu usaha. Dalam pembuatan peta, kita wajib melihat dari sisi global baru perlahan menuju sisi yang lebih lokal.
  • Contingency plan. Alangkah baiknya jika kita juga menyediakan beberapa versi business plan. Karena kondisi yang juga tidak akan pasti. Diperlukan banyak alternatif business plan. Meningkatkan daya nalar. Business plan diharapkan dapat meningkatkan daya nalar dari semua orang yang terlibat di dalamnya. Sehingga semua orang yang ada dalam perusahaan bisa menjadi dewasa. Karena kedewasaan penting dimiliki setiap karyawan yang ada di perusahaan.
  • Alat evaluasi. Business plan bisa dijadikan sebagai alat evaluasi. Karena di dalam business plan harusnya terdapat aturan – aturan yang harus dipatuhi sehingga juga memudahkan bagi pengusaha untuk mengetahui alasan dia mengalami peningkatan atau penurunan.
Dalam perencanaan bisnis ada 9 poin yang harus diperhatikan :

Pertama: memilih bidang usaha
Dalam memilih bidang usaha yang perlu diperhatikan adalah:
a. bidang usaha tersebut ada pasarnya
b. bidang usaha tersebut kita senangi
    c. bidang usaha tersebut kita memiliki keahlian atau sumber daya manusia yang ahli di sekitar  tempat usaha.

Kedua: estimasi (perkiraan).
Dalam bisnis ada 3 model estimasi
1.      Proyeksi
2.      Prediksi
3.      Intuisi

Ketiga: Studi klayakan
Studi kelayakan merupakan konsep untuk menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak. Banyak usaha gagal karena tidak membuat studi kelayakan.
Manfaat studi kelayakan:
  1. sebagai pembanding antara rencana dan pelaksanaan 
  2. bahan informasi(company profile) 
  3. pelengkap pengajuan kredit-kerjasama 
  4. pelengkap pengajuan izin usaha
Keempat:kondisi lokal
Dalam perencanaan bisnis perlu dipahami tentang kondisi lokal yang menyangkut:
  1. Sumber daya manusia
  2. Bahan baku tersedia
  3. Keadaan lokal yang spesifik (agama, adat, kepercayaan, budaya)
Kelima: Kapan Memulai
Dalam merencanakan kapan akan dimulai suatu usaha harus diperhitungkan aspek pasar.

Keenam: Membuat Kebijaksanaan
Dalam perencanaan perlu ditentukan kebijaksanaan yang akan diambil, yaitu menyangkut:
  1. Jenis usaha yang akan dikerjakan
  2. Modal yang akan digunakan
  3. Orang/lembaga yang akan diajak kerjasama
  4. Asuransi mana yang akan dipakai?
  5. Apa saja yang akan diasuransikan?
  6. Kapasitas usaha
Ketujuh: Rencana Pemasaran
  1. Memperkirakan penjualan
  2. Mengukur kondisi pasar
  3. Memilih teknik menjual
  4. Membuat rencana penjualan
  5. Menentukan harga
  6. Rencana distribusi
  7. Rencana promosi
Kedelapan: Rencana Produksi
Produksi adalah proses memanfaatkan bahan baku menjadi akhir melalui suatu kreasi
Faktor yang perlu diperhatikan:
a. Dari perkiraan penjualan dapat ditentukan macam dan jumlah barang yang perlu  diproduksi
b. Ada 2 model produksi :
    - produksi berdasarkan pesanan
    - Produksi berdasarkan perkiraan
c. Lebih murah memproduksi dalam jumlah banyak
d. Pembelian mesin/peralatan baru, harus dipikir matang

Kesembilan: Rencana Keuangan dan Anggaran
Tujuan setiap usaha mendapatkan profit dengan menggunakan modal secara efisien. Maka daari itu perlu rencana penggunaan modal dan mengetahui bagaimana hasilnya. Dalam rencana tersebut yang berperan penting adalah :
  1. Program keuangan
  2. Anggaran
  3. Pendapatan, pengeluaran dan laba yang diharapkan.
Beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha antara lain : 
(1) tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor  penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil;
(2) kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan;
(3) kurang dapat mengendalikan keuangan, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan ini akan menghambat operasional dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar;
(4) gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan;
(5) lokasi yang kurang memadai. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien;
(6) kurangnya pengawasan peralatan. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif;
(7) sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal;
(8) ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.

 Satu hal yang perlu di ingat : Modal bukan satu-satunya kunci sukses wirausaha. Kesuksesan wirausaha lebih ditentukan oleh kejelian dan keuletan wirausaha dari pada bakatnya dan juga selalu ada perencanaan. Dengan adanya perencanaan, risiko usaha dapat diminimalisasi seminimal mungkin.

E.     Perkembangan Kewirausahaan di Indonesia

 Disaat perekonomian dunia mengalami kemunduran, seperti di Amerika dan Eropa yang mengalami krisis ekonomi. Dunia mulai melihat pada negara-negara yang memiliki potensi pasar, daya jual-beli yang kuat dan menunjukan perkembangan ekonomi yang pesat. Negara-negara ini memiliki potensi ekonomi yang besar di masa depan, mereka memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia sebagai kekuatan daya beli dan tenaga kerja yang murah dan terampil. Negara-negara tersebut adalah negara-negara dengan perekonomiannya tumbuh pesat seperti singapura, jepang, korea, jerman, china dll.

pada saat seperti itu bagaimana dengan indonesia? indonesia masih tertinggal jauh dalam masalah perekonomian itu disebabkan karena rendahnya pertumbuhan ekonomi, banyaknya jumlah pengangguran, kemiskinan yang menjamur, kesenjangan penghasilan dan masih banyak lagi.
di negara maju seperti jepang hampir sebagian penduduk disana mempunyai impian untuk menjadi entrepreneur atau pengusaha faktor itulah yang menyebabkan majunya perekonomian disana.
di Indonesia hanya sekitar 570.339 orang atau 0,24% dari jumlah penduduk yang berjumlah 270 juta jiwa yang menjadi entrepreneur, padahal untuk menjadikan perekonomian di negara itu maju membutuhkan sekitar minimal 2% dari jumlah penduduk.

lalu, minat masyarakat untuk menjadi wirausaha juga masih rendah. Untuk lulusan Perguruan Tinggi, yang berminat menjadi wirausaha hanya 6,4 persen, sementara untuk tingkat SLTA jumlahnya hanya 22,4 persen.Padahal, potensi pemuda kita (untuk bisa menjadi wirausaha) saat ini relatif besar, dimana tingkat kelulusan Strata I mencapai 300 ribu orang dan SLTA mencapai 2,5 juta orang per tahun. Apalagi, per tanggal 31 Desember 2015 mendatang, kita akan memasuki era perdagangan bebas

Menurut David McClelland, untuk menjadi negara yang makmur, suatu negara harus memiliki minimum dua persen entrepreneur dari total penduduknya. Jadi, di Indonesia, mestinya minimal ada 4,75 juta wirausaha

Dengan adanya kewirausahaan masyarakat dapat mempunyai kemampuan untuk  menciptakan dan menyediakan produk yang bernilai tambah atau inovasi-inovasi yang baru sehingga dapat menjadikan masyarakat lebih kreatif dalam menyampaikan ide-ide dan kreasinya, mereka bisa menciptakan barang yang dirasa perlu dan penting untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri sehingga tidak perlu menimpor dari luar negeri.

Selain itu masyarakat tidak tergantung dengan pemerintah seperti tenaga kerja negri (PNS) yang masih di gaji oleh pemerintah, bahkan seorang wirausaha akan mendatangkan omset yang akan di berikan ke negara melalui pajak. Secara tidak langsung kesejahteraan ekonomi masyarakat bisa stabil.
 dan ada alasan lain kenapa wirausaha di indonesia sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan perekonomian di indonesia adalah agar menarik investor asing untuk menanamkan saham/modalnya di indonesia. dengan adanya investor asing di indonesia akan menambah devisa untuk negara dan juga meningkatkan bagian sektor pariwisata yang ada di indonesia. contohnya saja itu seperti Bali yang terkenal akan pantainya yang ada di buleleng di mancanegara, dan juga seperti lombok yang memiliki keindahan alamnya yang masih terjaga kelestariannya di mancanegara

F.    Perbandingan Perkembangan Wirausaha di Indonesia dengan Luar Negeri

Ø  Peran Wirausaha Dalam Perekonomian Nasional
Seorang wirausaha berperan baik secara internal maupun eksternal. Secara internal, seorang wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain, meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal, seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam perekonomian suatu negara adalah:
·         Menciptakan lapangan kerja
·         Mengurangi pengangguran
·         Meningkatkan pendapatan masyarakat
·         Mengombinasikan faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
·         Meningkatkan produktivitas nasional

Ø  Perkembangan Wirausaha di Indonesia

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (Wahyu Daniel – detikfinance) mengatakan,
“Pemerintah terus mengembangkan program wirausaha produktif untuk melatih pengangguran mulai dari lulusan SD sampai sarjana. Untuk mencapai jumlah ideal, kita masih butuh tambahan sekitar 4,18 juta wirausaha, sehingga target ideal jumlah wirausaha sebanyak 4,75 juta wirausaha dapat tercapai dalam waktu tidak terlalu lama. Sasaran kelompok masyarakat yang menjadi calon grup kewirausahaan adalah penganggur/masyarakat miskin di pedesaan, penganggur terdidik di perkotaan, calon TKI, TKI dan formal dan transmigran/calon transmigran. Di tingkat nasional, pemerintah telah menyepakati naskah Kesepakatan bersama 5 Kementerian untuk bersinergi dalam perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja melalui kewirausahaan. Kesepakatan lintas kementerian ini melibatkan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan UKM, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.”
"Jumlah wirausaha di Indonesia masih perlu digenjot karena dianggap masih sangat rendah sehingga tidak dapat mendukung tumbuhnya perekonomian di Indonesia," kata Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan saat berkunjung di Sulawesi Barat, Sabtu (26/2/2011).
Ia mengatakan, jumlah wirausaha di Indonesia hanya sekitar 0,24 persen dari jumlah penduduk di Indonesia yang jsekitar 238 juta jiwa. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan jumlah wirausaha di beberapa negara luar yang tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi. Pemerintah Indonesia menyadari bahwa dalam kegiatan Kewirausahaan di Indonesia akan meningkatkan efesiensi ekonomi. Melihat perbandingan jumlah wirausaha di negara maju dengan jumlah wirausaha di Indonesia, maka wajar jika ekonomi di Indonesia juga masih melambat. 
Oleh karena itu, ia mengatakan, Pemerintah Indonesia sedang berfokus meningkatkan jumlah wirausaha agar dapat berperan dalam mendukung ekonomi negara agar lebih maju pada masa mendatang. "Generasi muda di semua daerah harus mengembangkan sektor kewirausahaan dengan mendorong mereka menjadi pengusaha dan mendapat dukungan pemerintah,"katanya. Ia mengatakan, masyarakat di Indonesia harus diubah agar tidak lagi menjadi pencari kerja, tetapi menyediakan lapangan kerja melalui kreasi dan kreativitas yang bermanfaat bagi ekonomi negara. Menurut dia, pemerintah juga akan mendukung program pengembangan kewirausahaan dengan memberikan bantuan modal kepada pelaku usaha, seperti kredit usaha rakyat melalui perbankan.

Ø  Perkembangan Wirausaha Diluar Negeri
Berbeda dengan keadaan Indonesia, jumlah wirausaha di luar negeri, seperti Amerika Serikat yang merupakan negara maju di dunia, mencapai sekitar 11 persen. Jumlah wirausaha di Singapura juga tinggi, mencapai 7 persen, dan di Malaysia mencapai 5 persen.
Hal ini dikarenakan kewirausahaan sesuai dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang menyukai kebebasan dan kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan jam kerja yang mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi hampir semua wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak waktu untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan mengendalikan stress hubungan dengan kerja. Di luar negeri banyak universitas mempunyai suatu program khusus dalammempelajari bidang kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio young entrepreneur. Perananperguruan tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan danpenyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai motivasi kuat,keberanian, kemampuan serta karakter pendukung dalam mendirikan bisnis baru. Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi sarjananya menjadi wirausahawanmuda sangatlah penting. Hal ini dilihat dari beberapa pembahasan bidang kewirausahaan yangtelah dikemukakan diatas. Masalahnya adalah bagaimana pihak perguruan tinggi mampumelakukan peranannya dengan benar dan mampu menghasilkan sarjana yang siap berwirausaha.Peranan pihak perguruan tinggi dalam menyediakan suatu wadah yang memberikan kesempatan memulai usaha sejak masa kuliah sangatlah penting, sesuai dengan pendapat Thomas Zimmererbahwa memulai bisnis, bisa pada saat masa kuliah berjalan, akan tetapi yang lebih penting adalahbagaimana peranan perguruang tinggi dalam hal memotivasi mahasiswanya untuk tergabungdalam wadah tersebut. Karena tanpa memberikan gambaran secara jelas apa saja manfaatberwirausaha, maka besar kemungkinan para mahasiswa tidak ada yang termotivasi untukmemperdalam keterampilan berbisnisnya. Oleh karena itu, pihak perguruan tinggi juga perlu mengetahui faktor yang palingdominan memotivasi mahasiswa dalam berwirausaha. Hasil penelitian mengatakan bahwa ada 3faktor paling dominan dalam memotivasi sarjana menjadi wirausahawan yaitu faktorkesempatan, faktor kebebasan, faktor kepuasan hidup. Ketiga faktor itulah yang membuat mereka menjadi wirausahawan. 

Sedangkan di Indonesia, jika dibandingkan, kurikulum kewirausahaan di perguruan tinggi Indonesia jauh tertinggal dibandingkan dengan universitas-universitas terkemuka di Kanada, Amerika, dan Jepang. Di Jepang, misalnya, hasil kreasi mahasiswa tentang suatu produk dikembangkan dan didorong oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan menghubungkannya pada lembaga keuangan (modal ventura) serta pasar yang akan menerima produk tersebut. Di Indonesia sebetulnya banyak mahasiswa yang menghasilkan inovasi baru, tapi sayangnya inovasi tersebut tidak berlanjut menjadi suatu produk atau jasa yang dapat dipasarkan dengan baik. Ini suatu indikasi belum adanya integrated link serta belum adanya jiwa dan semangat entrepreneurship pada penyelenggara perguruan tinggi.


  

3.Penentuan potensi kewiraswastaan 


Sosok kewiraswastaan yang ideal dituntut mempunyai nilai-nilai kearah kualitas manusia yang semapan mungkin, dalam artian sangat memperhatikan potensi nya berdasarkan prioritas 
Prioritas kewiraswastaan yang terdiri dari empat lapisan yaitu :1. Sikap mental (attitude)2. Kepemimpinan/kepeloporan (leadership)3. Ketatalaksanaan (management)4. Ketrampilan ( skill )
Berikut penjelasan untuk prioritas potensi kewiraswastaan :
- Sikap mental : Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam keadaan baik. Unsur ini yang menentukan apakah orang menjadi sosok yang tinggi budi ataukah sebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas.
- Kepemimpinan : Suatu pedoman bagi kepemimpinan yang baik adalah “perlakukanlah orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan”. Berusaha memandang suatu keadaan dari sudut pandangan orang lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap tepo seliro.Pengusaha yang berpeluang untuk maju secara mantap adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat menonjol. Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan sangat khas. Dimana keputusan dan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim dan lain dari pada umumnya pengusaha. Mereka “tampil beda”.
- Ketatalaksanaan : Tata laksana merupakan terjemahan dari kata Management artinya pengelolaan.Yang perlu dimengerti disini adalah manajemen bukan semata-mata konsumsi para manajer saja. Setiap orang perlu manajemen apapun status dan jabatan orang tersebut. Bahkan ibu rumah tanggapun perlu manajemen untuk mengelola uang dapur dan belanjaannya. Tata laksana merupakan metode atau serangkaian cara dan prosedur.Gunanya jelas, yaitu untuk menghasilkan efektifitas dan efisiensi setiap pekerjaan, agar mendapatkan hasil yang baik dalam mutu serta tepat waktu dalam penyerahannya. Berbeda dengan sikap mental dan kepemimpinan yang termasuk dalam klasifikasi nilai atau kualitas, maka manajemen merupakan pengetahuan yang bersifat praktis. Kalau sikap mental dan kepemimpinan berada di dalam jiwa, manajemen berada diluar mirip ketrampilan teknis .
- Keterampilan : Lapisan terluar dari struktur prioritas kewiraswastaan adalah ketrampilan. Banyak pihak berpendapat, bahwa dengan berbekal penguasaan ketrampilan, seseorang akan bisa diharapkan menjadi seorang entrepreneur yang berhasil. Pendapat ini sebenarnya tidaklah terlalu salah, kalau dilihat banyak contoh yang membuktikan, misalnya seorang penjahit dengan ketrampilan yang dimiliki akhirnya bisa memiliki sebuah perusahaan pakaian jadi yang cukup besar.Namun demikian, kalau kita mau meneliti lebih jauh, ternyata keberhasilan itu sebenarnya bukan disebabkan oleh ketrampilan semata, melainkan lebih oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha. Leadership yang bersangkutan yang menuntun dan membawanya ke jenjang sukses.


4. Metode analisis diri sendiri

Kebutuhan” yang akan membantu individu memutuskan apakah kepribadian mereka sesuai dengan peranan kewirausahawan 
Mcclelland,mengemukakan 3 kebutuhan dasar mempengaruhi tujuan ekonomi : 

1. kebutuhan untuk berprestasi (nAch)
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.

2. kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil)
Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi. Karakteristik dan sikap motivasi prestasi ala McClelland antara lain:

- Pencapaian adalah lebih penting daripada materi.
- Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi yang lebih besar daripada menerima pujian atau pengakuan.
- Umpan balik sangat penting, karena merupakan ukuran sukses (umpan balik yang diandalkan, kuantitatif dan faktual)

3. kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada teori Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.
n-pow adalah motivasi terhadap kekuasaan. Karyawan memiliki motivasi untuk berpengaruh terhadap lingkungannya, memiliki karakter kuat untuk memimpin dan memiliki ide-ide untuk menang. Ada juga motivasi untuk peningkatan status dan prestise pribadi.
5. Pengembangan nACH

Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses.Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relatif tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.

Pengembangan nAch bagi tercapainya kondisi bagi keberhasilan psikologis,kondisi tersebut adalah menurut Chris Argyris

1. individu mampu mendefinisikan tujuan mereka sendiri 
2. tujuan” tersebut berhubungan dengan kebutuhan, kemampuan dan nilai-nilai mereka
3. Individu mendefinisikan arah dari tujuan” tersebut 
4. pencapaian tujuan tersebut mewakili tingkat aspirasi realistis bagi individu.


6. Manajemen kewiraswastaan 

1. Identifikasi kesempatan-kesempatan :
Inovasi (menyediakan barang/jasa yang diperlukan atau memenugi keinginan
masyarakat dengan nilai manfaat yang tinggi.

2. Analisa Resiko :
Apakah ada kemungkinan bisnisnya berhasil ?
Apakah Hasil yang diperoleh memadai dg. Resiko yang ada?

Berikut adalah salah satu bentuk resiko yang mempengaruhi adanya kewiraswastaan : 


a. Kekuatan perusahaan kecil :
- Kebebasan untuk bertindak
- Menyesuaikan kepada kebutuhan setempat
- Peran serta dalam melakukan usaha/tindakan 

b. Kekurangan perusahaan kecil :
- Relatif lemah dalam spesialisasi
- Modal dalam pengembangan terbatas
- Karyawan relatif sulit untuk mendapat yang cakap 

c. Sebab-sebab kegagalan :
- Struktur modal yang tidak memadai
- Penggunaan metoda dan peralatan yang sudah usang
- Tidak adanya perencanaan jangka panjang
- Kecakapan pribadi


Sumber : 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum atau UU yang mendukung Kelancaran UKM

4.Hak Guna Paten (Franchising) dan Pemasaran Langsung dan Bentuk-bentuk Kepemilikan

5.Rencana-rencana Pemasaran