1.Kewirausahaan
Nama : Aurinna Lestari
NPM
: 31214846
Kelas : 2DD02
KEWIRAUSAHAAN
- Kewirausahaan dalam Perspektif Sejarah
Kewirausahaan (Enterpreneurship), atau yang lebih dikenal sebagai kegiatan berwirausaha, adalah suatu kegiatan berbisnis. Menjual, membeli, memproduksi, ataupun mendistribusi, yang dapat menciptakan keuntungan terhadap orang yang melakukan wirausaha (wirausahawan) dan bahkan bisa menciptakan suatu lapangan kerja baru. Biasanya kegiatan ini merujuk pada suatu ke-inovatif-an, karena seorang wirausahawan dituntut untuk selalu menunjukan sesuatu yang lebih atau berbeda dengan wirausahawan yang lain.
Berdasarkan arti kata dalam Bahasa Indonesia, Wirausaha berasal dari kata wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Sedangkan usaha adalah suatu perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu.
Arti wirausaha, sudah dikenal sejak abad 18. Yaitu diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang pria peranakan Inggris-Perancis pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau Manajemen Usaha Kecil. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan. Di Indonesia, kewirausahaan baru dikenal pada akhir abad 20, dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja.Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat pun menjadi berkembang.
A. Pengertian Kewirausahaan
Pengertian kewirausahaan menurut para ahli
Pengertian kewirausahaan
secara harafiah
Kewirausahaan berasal dari
kata "wirausaha", diberi awalah ke dan akhiran an. Wirausaha sendiri
terdiri dari kata "wira" yang mempunyai arti perwira atau pahlawan,
sedangkan "usaha" mempunyai arti daya atau upaya. Jadi definisi dari
kewirausahaan adalah suatu hal yang berhubungan dengan keberanian seseorang
untuk melakukan kegiatan yang bersifat bisnis atau yang bukan bisnis (non
bisnis secara mandiri.
Pengertian kewirausahaan
menurut Zimmerer (Tahun 1996)
Menurut Zimmerer definisi
dari kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas & emosi dalam
memecahkan suatu pemasalahan atau persoalan dan menemukan suatu peluang untuk
memperbaiki kehidupan.
Pengertian kewirausahaan
menurut Savary
Definisi kewirausahaan
menurut pendapat Savary adalah, asal kata kewirausahaan adalah Entrepreneur,
seperti yang terdapat dalam bukunya yang berjudul "kamus dagang",
definisi dari entrepreneur adalah orang yang membeli suatu barang dengan harga
pasti meskipun orang itu beum mengetahui berapa guna ekonomisnya akan dijual.
Pengertian kewirausahaan
menurut Robin (tahun 1997)
Menurut Robin definisi dari
kewirausahaan adalah suatu proses yang dilalui oleh seseorang yang bertujuan
untuk mengejar peluang/kesempatan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup melalui suatu inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka atur.
Pengertian kewirausahaan
menurut A. Pekerti (tahun 1999)
Definisi kewirausahaan
menurut A. Pekerti adalah kemampuan seseorang dalam mendirikan, mengatur,
mengembangkan dan melembagakan perusahaan yang dimilikinya.
Pengertian kewirausahaan
menurut Inpres No 4/1995 tentang GNMMK (Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan
Membudayakan Kewirausahaan)
Definisi dari kewirausahaan
adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upay : mencari, menciptkan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi
dalam rangka memberi palayanan yang lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.
Kewirausahaan adalah proses
kemanusiaan (human process) yang berkaitan dengan kreativitas dan inovasi dalam
memahami peluang, mengorganisasi sumber-sumber, mengelola sehingga peluang itu
terwujud menjadi suatu usaha yang mampu menghasilkan laba atau nilai untuk
jangka waktu yang lama. Definisi tersebut menitikberatkan kepada aspek
kreativitas dan inovasi, karena dengan sifat kreativitas dan inovatip seseorang
dapat menemukan peluang.
Kreativitas adalah kemampuan
untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau hubungan-hubungan baru antar unsur,
data, variabel yang sudah ada sebelumnya.
Ciri-ciri orang kreatif adalah
- Mandiri.
- Terbuka terhadap yang baru.
- Percaya diri.
- Berani mengambil resiko.
- Melihat
sesuatu dengan tidak biasa.
- Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
- Dapat menerima perbedaan.
- Objektif
dalam berpikir dan bertindak.
Terdapat
beberapa contoh-contoh kreativitas, yaitu :
- Kreativitas ide
- Kreativitas material
- Kreativitas spontan
- Kreativitas kejadian
- Kreativitas organisasi
- Kreativitas hubungan
- Kreativitas dari hati.
Kegiatan
yang bersifat kewirausahaan misalnya :
- Menghasilkan
produk baru dengan cara baru pula.
- Menemukan
peluang pasar baru dengan menghasilkan produk baru pula.
- Mengkombinasikan
faktor-faktor produksi dengan cara baru.
- Mendukung budaya yang mendorong eksperimen yang kreatif.
- Mendorong perilaku eksperimen dll.
Terdapat
beberapa karakteristik dalam pola dasar kewirausahaan, diantaranya :
- Sikap mental.
- Kepemimpinan.
- Tata laksana.
- Keterampilan.
B. Pengertian Wirausaha
Pengertian
Wirausaha Menurut Para Ahli
Pengertian wirausaha menurut pandangan para ekonom
Definisi dari wirausaha berdasarkan pandangan dari
para ekonom adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisir
faktor-faktor produksi, seperti alam, tenga kerja, modal dan keahlian atau
skill.
Pengertian wirausaha menurut pandangan para psikolog
Berdasarkan pandangan para psikolog definisi dari
wirausaha adalah seseorang yang mempunyai motif (dorongan) kekautan yang
berasal dari dalam diri untuk mencapai suatu tujuan, suka mengadakan percobaan
(eksperiman) untuk menampilkan kebebeasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.
Pengertian wirausaha menurut para pemodal
Para pemodal mempunyai pandangan bahwa wirausaha
adalah seseorang yang telah menciptakan kesejahteraan untuk orang lain dengan
menemukan cara-cara baru untuk menggunakan berbagai sumber, mengurangi
pemborosan dan membukan lapangan-lapangan pekerjaan bagi masyarakat untuk
mengurangi pengangguran.
Pengertian wirausaha menurut pandangan para
businessman
Definisi kewirausahaan dari para pebisnis adalah suatu
ancaman pemasok, konsumer atau seseorang yang bisa diajak untuk bekerja bersama
(kerjasama).
Pengertian wirausaha menurut Gede Prama (tahun 1996)
Definisi dari wirausaha menurut gede prama adalah
seseorang yang memiliki keberanian dalam emaksi diri sendiri untuk menjadi
pelayan bagi orang lain.
Pengertian wirausaha menurut J.A. Schiunpeter
Definisi wirausaha menurut pandangan atau pendapat
J.A. Schiunpeter adalah seorang inovator sebagai individu yang memiliki naluri
untuk melihat materi sedemikian rupa dan kemudia terbukti benar mempunyai
semangan, kemampuan dan pikiran untuk menaklukkan cara berpikir lamban dan
malas.
Pengertian
wirausaha secara umum
Definisi wirausaha berdasarkan kesimpulan pendapat
para ahli (secara umum), adalah seseorang yang memiliki kemampuan/keahlian
melihat dan menilai suatu peluang atau kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber
daya yang dibutuhkan dengan fungsi atau tujuan untuk mendapatkan laba
(keuntungan) dan tindakan yang tepat dalam memastikan kesuksesan.
- Meningkatkan
standar / kualitas hidup manusia.
- Sebagai
motor penggerak dalam pembangunan nasional.
- Menciptakan
lapangan kerja baru yang dapat mengatasi pengangguran.
2. Karakteristik Wirausaha :
- Pekerja keras.
- Disiplin.
- Mandiri
- Realitas
- Prestatif (selalu ingin maju)
- Komitmen tinggi
- Tajam naluri bisnisnya.
- Cepat melihat peluang usaha
- Kretaif
- Ulet dan siap pada tantangan
- Ingin
mencapai sesuatu.
Kegiatan
menemukan sampai mewujudkan peluang menjadi usaha yang menghasilkan disebut
proses kewirausahaan. Dalam kegiatan mewujudkan peluang tersebut seorang
wirausaha diharuskan mempunyai :
- Memiliki komitmen dan determinasi serta ketekunan.
- Mengarah kepada pencapaian dan pertumbuhan.
- Berorientasi kepada sasaran dan peluang.
- Mengambil inisiatif dan pertanggung jawaban personal.
- Tidak kenal
menyerah dalam memecahkan masalah.
- Realistis dan memiliki gaya humor.
- Memanfaatkan dan selalu mencari umpan balik.
- Dapat
mengendalikan permasalahan-permasalahan di dalam perusahaan.
- Mampu
mengelola dan menghitung resiko.
- Tidak berorientasi kepada status.
- Memilki
integritas dan dapat dipercaya
C. Pemikiran
kewirausahaan, kreativitas, inovasi dan kewirausahaan.
Kreativitas
adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru atau hubungan-hubungan
baru antar unsur, data, variabel yang sudah ada sebelumnya Kemampuan untuk
memecahkan suatu masalah dan memanfaatkan suatu peluang didasari oleh sifat
kreativitas dari para pengelolanya, yaitu kemampuan untuk menciptakan gagasan
baru dan menemukan cara baru dalam menyikapi masalah dan memanfaatkan peluang.
Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan gagasan-gagasan baru atau
pemecahan kreatif terhadapberbagai masalah dan dalam memanfaatkan peluang. Pengertian
kreativitas dan inovasi secara singkat sering dianalaogkan : creativity –
thinking new things, innovations = doing new things.
Kreativitas
tidak selalu dihasilkan dari sesuatu yang tidak ada sering sekali merupakan
perbaikan dari sesuatu yang telah ada. Sering juga gagasan baru timbul secara
kebetulan yang penting untuk dipahami mengapa kreativitas dan inovasi tersebut
merupakan cirri-ciri yang melekat kepada wirausaha.
- Seorang
wirausaha selalu mengimpikan gagasan baru.
- Selalu
mencari peluang baru atau mencari cara baru menciptakan peluang baru.
- Selalu berorientasi kepada
tindakan.
- Seorang pemimpi besar, meskipun
mimpinya tidak selalu cepat direalisasikan.
- Tidak malu untuk memulai
sesuatu, walau dari skala kecil.
- Tidak pernah memikirkan untuk
menyerah, selalu mencoba lagi.
- Tidak
pernah takut gagal.
Kiat-Kiat
Untuk Menjadi Kreatif
Beberapa
kiat / kebajikan untuk medorong kreativitas bagi seluruh sumber daya manuasia
dalam organisasi, antara lain :
- Kreativitas harus dipandang sebagai suatu
kebutuhan perusahaan.
- Mempunyai sikap toleransi terhadap keberhasilan
atau kegagalan.
- Mendorong sikap keingintahuan.
- Menyikapi masalah sebagai tantangan.
- Mengadakan
pelatihan-pelatihan kreativitas secara teratur.
- Menyediakan
fasilitas yang diperlukan untuk terlaksananya kegiatan yang kretaif.
- Memberikan penghargaan bagi kreativitas yang
berhasil.
- Membuat
model-model teknik mengembangkan kreativitas untuk dipelajari untuk
perorangan maupun kelompok.
D. Peran Bisnis Plan dalam Kewirausahaan
Gagalnya calon pengusaha atau pengusaha diawal
usaha mereka adalah akibat tidak mampu merancang perencanaan bisnis (business
plan) yang baik. Maka, begitu memasuki dunia bisnis, banyak hal yang tak
terduga muncul dan tak tahu apa yang harus dilakukan. (Rhenald Khasali)
Business Plan adalah
rancangan penyelenggaraan sebuah usaha bisnis secara menyeluruh terhadap semua
aspek yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha tersebut. Ketika business plan
kita sudah mantap, maka kita akan mendapatkan jaminan yang lebih serius dari
pengelola bisnis yang bersangkutan.
Fungsi Awal Business Plan :
- Peta jalan. Business plan adalah juga peta jalan bagi
perusahaan. Seperti kapan kita harus mulai berhenti untuk melakukan
manuver seanjutnya. Dalam hal ini business plan dibutuhkan untuk
pencapaian target yang telah kita tetapkan di awal tahun memulai suatu
usaha. Dalam pembuatan peta, kita wajib melihat dari sisi global baru
perlahan menuju sisi yang lebih lokal.
- Contingency plan. Alangkah baiknya jika kita juga
menyediakan beberapa versi business plan. Karena kondisi yang juga tidak
akan pasti. Diperlukan banyak alternatif business plan. Meningkatkan daya
nalar. Business plan diharapkan dapat meningkatkan daya nalar dari semua
orang yang terlibat di dalamnya. Sehingga semua orang yang ada dalam
perusahaan bisa menjadi dewasa. Karena kedewasaan penting dimiliki setiap
karyawan yang ada di perusahaan.
- Alat evaluasi. Business plan bisa dijadikan sebagai alat
evaluasi. Karena di dalam business plan harusnya terdapat aturan – aturan
yang harus dipatuhi sehingga juga memudahkan bagi pengusaha untuk
mengetahui alasan dia mengalami peningkatan atau penurunan.
Dalam perencanaan bisnis ada 9
poin yang harus diperhatikan :
Pertama:
memilih bidang usaha
Dalam
memilih bidang usaha yang perlu diperhatikan adalah:
a. bidang usaha tersebut ada pasarnya
b. bidang usaha tersebut kita senangi
a. bidang usaha tersebut ada pasarnya
b. bidang usaha tersebut kita senangi
c. bidang usaha
tersebut kita memiliki keahlian atau sumber daya manusia yang ahli di sekitar tempat usaha.
Kedua:
estimasi (perkiraan).
Dalam bisnis
ada 3 model estimasi
1. Proyeksi
2. Prediksi
3. Intuisi
Ketiga:
Studi klayakan
Studi kelayakan merupakan konsep untuk
menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak. Banyak usaha gagal karena tidak
membuat studi kelayakan.
Manfaat studi kelayakan:
Manfaat studi kelayakan:
- sebagai
pembanding antara rencana dan pelaksanaan
- bahan
informasi(company profile)
- pelengkap
pengajuan kredit-kerjasama
- pelengkap
pengajuan izin usaha
Keempat:kondisi
lokal
Dalam perencanaan bisnis perlu dipahami tentang kondisi lokal yang menyangkut:
Dalam perencanaan bisnis perlu dipahami tentang kondisi lokal yang menyangkut:
- Sumber
daya manusia
- Bahan
baku tersedia
- Keadaan
lokal yang spesifik (agama, adat, kepercayaan, budaya)
Kelima:
Kapan Memulai
Dalam
merencanakan kapan akan dimulai suatu usaha harus diperhitungkan aspek pasar.
Keenam:
Membuat Kebijaksanaan
Dalam perencanaan perlu ditentukan kebijaksanaan yang akan diambil, yaitu menyangkut:
Dalam perencanaan perlu ditentukan kebijaksanaan yang akan diambil, yaitu menyangkut:
- Jenis usaha yang akan dikerjakan
- Modal yang akan digunakan
- Orang/lembaga yang akan diajak kerjasama
- Asuransi mana yang akan dipakai?
- Apa saja yang akan diasuransikan?
- Kapasitas usaha
Ketujuh:
Rencana Pemasaran
- Memperkirakan
penjualan
- Mengukur
kondisi pasar
- Memilih
teknik menjual
- Membuat
rencana penjualan
- Menentukan
harga
- Rencana
distribusi
- Rencana
promosi
Kedelapan:
Rencana Produksi
Produksi
adalah proses memanfaatkan bahan baku menjadi akhir melalui suatu kreasi
Faktor yang perlu diperhatikan:
a. Dari perkiraan penjualan dapat ditentukan macam dan jumlah barang yang perlu diproduksi
b. Ada 2 model produksi :
- produksi berdasarkan pesanan
- Produksi berdasarkan perkiraan
c. Lebih murah memproduksi dalam jumlah banyak
d. Pembelian mesin/peralatan baru, harus dipikir matang
Faktor yang perlu diperhatikan:
a. Dari perkiraan penjualan dapat ditentukan macam dan jumlah barang yang perlu diproduksi
b. Ada 2 model produksi :
- produksi berdasarkan pesanan
- Produksi berdasarkan perkiraan
c. Lebih murah memproduksi dalam jumlah banyak
d. Pembelian mesin/peralatan baru, harus dipikir matang
Kesembilan:
Rencana Keuangan dan Anggaran
Tujuan
setiap usaha mendapatkan profit dengan menggunakan modal secara efisien. Maka daari
itu perlu rencana penggunaan modal dan mengetahui bagaimana hasilnya. Dalam
rencana tersebut yang berperan penting adalah :
- Program keuangan
- Anggaran
- Pendapatan, pengeluaran dan laba yang diharapkan.
Beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal
dalam menjalankan usaha antara lain :
(1)
tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola
usaha merupakan faktor penyebab
utama yang membuat perusahaan kurang berhasil;
(2)
kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan
usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia,
maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan;
(3)
kurang dapat mengendalikan keuangan, faktor yang paling utama dalam keuangan
adalah memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan penerimaan secara
cermat. Kekeliruan ini akan menghambat operasional dan mengakibatkan perusahaan
tidak lancar;
(4)
gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan,
sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan;
(5)
lokasi yang kurang memadai. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan
perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien;
(6)
kurangnya pengawasan peralatan. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan
penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif;
(7)
sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah
terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal;
(8)
ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.
Satu hal yang perlu di ingat : Modal bukan satu-satunya kunci
sukses wirausaha. Kesuksesan wirausaha lebih ditentukan oleh kejelian dan
keuletan wirausaha dari pada bakatnya dan juga selalu ada perencanaan. Dengan
adanya perencanaan, risiko usaha dapat diminimalisasi seminimal mungkin.
E. Perkembangan Kewirausahaan di Indonesia
Disaat
perekonomian dunia mengalami kemunduran, seperti di Amerika dan Eropa yang
mengalami krisis ekonomi. Dunia mulai melihat pada negara-negara yang memiliki
potensi pasar, daya jual-beli yang kuat dan menunjukan perkembangan ekonomi
yang pesat. Negara-negara ini memiliki potensi ekonomi yang besar di masa
depan, mereka memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia sebagai
kekuatan daya beli dan tenaga kerja yang murah dan terampil. Negara-negara
tersebut adalah negara-negara dengan perekonomiannya tumbuh pesat seperti
singapura, jepang, korea, jerman, china dll.
pada
saat seperti itu bagaimana dengan indonesia? indonesia masih tertinggal jauh
dalam masalah perekonomian itu disebabkan karena rendahnya pertumbuhan ekonomi,
banyaknya jumlah pengangguran, kemiskinan yang menjamur, kesenjangan
penghasilan dan masih banyak lagi.
di
negara maju seperti jepang hampir sebagian penduduk disana mempunyai impian
untuk menjadi entrepreneur atau pengusaha faktor itulah yang menyebabkan
majunya perekonomian disana.
di Indonesia hanya sekitar 570.339 orang atau 0,24% dari jumlah penduduk yang berjumlah 270 juta jiwa yang menjadi entrepreneur, padahal untuk menjadikan perekonomian di negara itu maju membutuhkan sekitar minimal 2% dari jumlah penduduk.
di Indonesia hanya sekitar 570.339 orang atau 0,24% dari jumlah penduduk yang berjumlah 270 juta jiwa yang menjadi entrepreneur, padahal untuk menjadikan perekonomian di negara itu maju membutuhkan sekitar minimal 2% dari jumlah penduduk.
lalu,
minat masyarakat untuk menjadi wirausaha juga masih rendah. Untuk lulusan
Perguruan Tinggi, yang berminat menjadi wirausaha hanya 6,4 persen, sementara
untuk tingkat SLTA jumlahnya hanya 22,4 persen.Padahal, potensi pemuda kita
(untuk bisa menjadi wirausaha) saat ini relatif besar, dimana tingkat kelulusan
Strata I mencapai 300 ribu orang dan SLTA mencapai 2,5 juta orang per tahun.
Apalagi, per tanggal 31 Desember 2015 mendatang, kita akan memasuki era
perdagangan bebas
Menurut David McClelland, untuk menjadi negara yang makmur, suatu negara harus memiliki minimum dua persen entrepreneur dari total penduduknya. Jadi, di Indonesia, mestinya minimal ada 4,75 juta wirausaha
Dengan
adanya kewirausahaan masyarakat dapat mempunyai kemampuan untuk
menciptakan dan menyediakan produk yang bernilai tambah atau inovasi-inovasi
yang baru sehingga dapat menjadikan masyarakat lebih kreatif dalam menyampaikan
ide-ide dan kreasinya, mereka bisa menciptakan barang yang dirasa perlu dan
penting untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri sehingga tidak perlu
menimpor dari luar negeri.
Selain
itu masyarakat tidak tergantung dengan pemerintah seperti tenaga kerja negri
(PNS) yang masih di gaji oleh pemerintah, bahkan seorang wirausaha akan
mendatangkan omset yang akan di berikan ke negara melalui pajak. Secara tidak
langsung kesejahteraan ekonomi masyarakat bisa stabil.
dan
ada alasan lain kenapa wirausaha di indonesia sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan perekonomian di indonesia adalah agar menarik investor asing untuk
menanamkan saham/modalnya di indonesia. dengan adanya investor asing di
indonesia akan menambah devisa untuk negara dan juga meningkatkan bagian sektor
pariwisata yang ada di indonesia. contohnya saja itu seperti Bali yang terkenal
akan pantainya yang ada di buleleng di mancanegara, dan juga seperti lombok
yang memiliki keindahan alamnya yang masih terjaga kelestariannya di
mancanegara
F.
Perbandingan Perkembangan Wirausaha di Indonesia dengan
Luar Negeri
Ø Peran Wirausaha Dalam
Perekonomian Nasional
Seorang wirausaha berperan
baik secara internal maupun eksternal. Secara internal, seorang
wirausaha berperan dalam mengurangi tingkat kebergantungan terhadap orang lain,
meningkatkan kepercayaan diri, serta meningkatkan daya beli pelakunya. Secara eksternal,
seorang wirausaha berperan dalam menyediakan lapangan kerja bagi para pencari
kerja. Dengan terserapnya tenaga kerja oleh kesempatan kerja yang disediakan
oleh seorang wirausaha, tingkat pengangguran secara nasional menjadi berkurang.
Menurunnya tingkat
pengangguran berdampak terhadap naiknya pendapatan
perkapita dan daya beli masyarakat, serta tumbuhnya perekonomian
secara nasional. Selain itu, berdampak pula terhadap menurunnya tingkat
kriminalitas yang biasanya ditimbulkan oleh karena tingginya pengangguran.
Seorang wirausaha memiliki
peran sangat besar dalam melakukan wirausaha. Peran wirausaha dalam
perekonomian suatu negara adalah:
·
Menciptakan
lapangan kerja
·
Mengurangi
pengangguran
·
Meningkatkan
pendapatan masyarakat
·
Mengombinasikan
faktor–faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan keahlian)
·
Meningkatkan
produktivitas nasional
Ø Perkembangan Wirausaha di
Indonesia
Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (Wahyu Daniel –
detikfinance) mengatakan,
“Pemerintah
terus mengembangkan program wirausaha produktif untuk melatih pengangguran
mulai dari lulusan SD sampai sarjana. Untuk mencapai jumlah ideal, kita masih
butuh tambahan sekitar 4,18 juta wirausaha, sehingga target ideal jumlah
wirausaha sebanyak 4,75 juta wirausaha dapat tercapai dalam waktu tidak terlalu
lama. Sasaran kelompok masyarakat yang menjadi calon grup kewirausahaan adalah
penganggur/masyarakat miskin di pedesaan, penganggur terdidik di perkotaan,
calon TKI, TKI dan formal dan transmigran/calon transmigran. Di tingkat
nasional, pemerintah telah menyepakati naskah Kesepakatan bersama 5 Kementerian
untuk bersinergi dalam perluasan kesempatan kerja dan peningkatan kesejahteraan
tenaga kerja melalui kewirausahaan. Kesepakatan lintas kementerian ini
melibatkan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian
Perindustrian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Koperasi dan
UKM, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga.”
"Jumlah
wirausaha di Indonesia masih perlu digenjot karena dianggap masih sangat rendah
sehingga tidak dapat mendukung tumbuhnya perekonomian di Indonesia," kata
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarifuddin Hasan saat berkunjung di
Sulawesi Barat, Sabtu (26/2/2011).
Ia
mengatakan, jumlah wirausaha di Indonesia hanya sekitar 0,24 persen dari jumlah
penduduk di Indonesia yang jsekitar 238 juta jiwa. Jumlah itu lebih rendah
dibandingkan dengan jumlah wirausaha di beberapa negara luar yang tingkat
pertumbuhan ekonominya tinggi. Pemerintah Indonesia menyadari bahwa dalam
kegiatan Kewirausahaan di Indonesia akan meningkatkan efesiensi ekonomi.
Melihat perbandingan jumlah wirausaha di negara maju dengan jumlah wirausaha di
Indonesia, maka wajar jika ekonomi di Indonesia juga masih melambat.
Oleh
karena itu, ia mengatakan, Pemerintah Indonesia sedang berfokus meningkatkan
jumlah wirausaha agar dapat berperan dalam mendukung ekonomi negara agar lebih
maju pada masa mendatang. "Generasi muda di semua daerah harus
mengembangkan sektor kewirausahaan dengan mendorong mereka menjadi pengusaha
dan mendapat dukungan pemerintah,"katanya. Ia mengatakan, masyarakat
di Indonesia harus diubah agar tidak lagi menjadi pencari kerja, tetapi
menyediakan lapangan kerja melalui kreasi dan kreativitas yang bermanfaat bagi
ekonomi negara. Menurut dia, pemerintah juga akan mendukung program
pengembangan kewirausahaan dengan memberikan bantuan modal kepada pelaku usaha,
seperti kredit usaha rakyat melalui perbankan.
Ø
Perkembangan Wirausaha Diluar Negeri
Berbeda
dengan keadaan Indonesia, jumlah wirausaha di luar negeri, seperti Amerika
Serikat yang merupakan negara maju di dunia, mencapai sekitar 11 persen. Jumlah
wirausaha di Singapura juga tinggi, mencapai 7 persen, dan di Malaysia mencapai
5 persen.
Hal ini dikarenakan kewirausahaan sesuai
dengan keinginan gaya hidup orang Amerika yang menyukai kebebasan dan
kemandirian yaitu ingin bebas memilih tempat mereka tinggal dan jam kerja yang
mereka sukai. Meskipun keamanan keuangan tetap merupakan sasaran penting bagi
hampir semua wirausahawan, tetapi banyak prioritas lain seperti lebih banyak
waktu untuk keluarga dan teman, lebih banyak waktu senggang dan lebih besar kemampuan
mengendalikan stress hubungan dengan kerja. Di luar negeri banyak
universitas mempunyai suatu program khusus dalammempelajari bidang
kewirausahaan, sehingga ada suatu embrio young entrepreneur. Perananperguruan
tinggi hanya sekedar menjadi fasilitator dalam memotivasi, mengarahkan
danpenyedia sarana prasarana dalam mempersiapkan sarjana yang mempunyai
motivasi kuat,keberanian, kemampuan serta karakter pendukung dalam mendirikan
bisnis baru. Peranan perguruan tinggi dalam memotivasi sarjananya menjadi
wirausahawanmuda sangatlah penting. Hal ini dilihat dari beberapa pembahasan
bidang kewirausahaan yangtelah dikemukakan diatas. Masalahnya adalah bagaimana
pihak perguruan tinggi mampumelakukan peranannya dengan benar dan mampu
menghasilkan sarjana yang siap berwirausaha.Peranan pihak perguruan tinggi
dalam menyediakan suatu wadah yang memberikan kesempatan memulai usaha sejak
masa kuliah sangatlah penting, sesuai dengan pendapat Thomas Zimmererbahwa
memulai bisnis, bisa pada saat masa kuliah berjalan, akan tetapi yang lebih
penting adalahbagaimana peranan perguruang tinggi dalam hal memotivasi
mahasiswanya untuk tergabungdalam wadah tersebut. Karena tanpa memberikan
gambaran secara jelas apa saja manfaatberwirausaha, maka besar kemungkinan para
mahasiswa tidak ada yang termotivasi untukmemperdalam keterampilan
berbisnisnya. Oleh karena itu, pihak perguruan tinggi juga perlu mengetahui
faktor yang palingdominan memotivasi mahasiswa dalam berwirausaha. Hasil
penelitian mengatakan bahwa ada 3faktor paling dominan dalam memotivasi sarjana
menjadi wirausahawan yaitu faktorkesempatan, faktor kebebasan, faktor kepuasan
hidup. Ketiga faktor itulah yang membuat mereka menjadi wirausahawan.
Sedangkan di Indonesia, jika
dibandingkan, kurikulum kewirausahaan di perguruan tinggi Indonesia jauh
tertinggal dibandingkan dengan universitas-universitas terkemuka di Kanada,
Amerika, dan Jepang. Di Jepang, misalnya, hasil kreasi mahasiswa tentang suatu
produk dikembangkan dan didorong oleh penyelenggara perguruan tinggi dengan
menghubungkannya pada lembaga keuangan (modal ventura) serta pasar yang akan
menerima produk tersebut. Di Indonesia sebetulnya banyak mahasiswa yang
menghasilkan inovasi baru, tapi sayangnya inovasi tersebut tidak berlanjut
menjadi suatu produk atau jasa yang dapat dipasarkan dengan baik. Ini suatu
indikasi belum adanya integrated
link serta belum adanya jiwa dan semangat entrepreneurship pada
penyelenggara perguruan tinggi.
Sosok kewiraswastaan yang ideal dituntut mempunyai nilai-nilai kearah kualitas manusia yang semapan mungkin, dalam artian sangat memperhatikan potensi nya berdasarkan prioritas
Prioritas kewiraswastaan yang terdiri dari empat lapisan yaitu :1. Sikap mental (attitude)2. Kepemimpinan/kepeloporan (leadership)3. Ketatalaksanaan (management)4. Ketrampilan ( skill )
Berikut penjelasan untuk prioritas potensi kewiraswastaan :
- Sikap mental : Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam keadaan baik. Unsur ini yang menentukan apakah orang menjadi sosok yang tinggi budi ataukah sebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas.
- Kepemimpinan : Suatu pedoman bagi kepemimpinan yang baik adalah “perlakukanlah orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan”. Berusaha memandang suatu keadaan dari sudut pandangan orang lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap tepo seliro.Pengusaha yang berpeluang untuk maju secara mantap adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat menonjol. Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan sangat khas. Dimana keputusan dan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim dan lain dari pada umumnya pengusaha. Mereka “tampil beda”.
- Ketatalaksanaan : Tata laksana merupakan terjemahan dari kata Management artinya pengelolaan.Yang perlu dimengerti disini adalah manajemen bukan semata-mata konsumsi para manajer saja. Setiap orang perlu manajemen apapun status dan jabatan orang tersebut. Bahkan ibu rumah tanggapun perlu manajemen untuk mengelola uang dapur dan belanjaannya. Tata laksana merupakan metode atau serangkaian cara dan prosedur.Gunanya jelas, yaitu untuk menghasilkan efektifitas dan efisiensi setiap pekerjaan, agar mendapatkan hasil yang baik dalam mutu serta tepat waktu dalam penyerahannya. Berbeda dengan sikap mental dan kepemimpinan yang termasuk dalam klasifikasi nilai atau kualitas, maka manajemen merupakan pengetahuan yang bersifat praktis. Kalau sikap mental dan kepemimpinan berada di dalam jiwa, manajemen berada diluar mirip ketrampilan teknis .
- Keterampilan : Lapisan terluar dari struktur prioritas kewiraswastaan adalah ketrampilan. Banyak pihak berpendapat, bahwa dengan berbekal penguasaan ketrampilan, seseorang akan bisa diharapkan menjadi seorang entrepreneur yang berhasil. Pendapat ini sebenarnya tidaklah terlalu salah, kalau dilihat banyak contoh yang membuktikan, misalnya seorang penjahit dengan ketrampilan yang dimiliki akhirnya bisa memiliki sebuah perusahaan pakaian jadi yang cukup besar.Namun demikian, kalau kita mau meneliti lebih jauh, ternyata keberhasilan itu sebenarnya bukan disebabkan oleh ketrampilan semata, melainkan lebih oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha. Leadership yang bersangkutan yang menuntun dan membawanya ke jenjang sukses.
4. Metode analisis diri sendiri
Kebutuhan” yang akan membantu individu memutuskan apakah kepribadian mereka sesuai dengan peranan kewirausahawan
Mcclelland,mengemukakan 3 kebutuhan dasar mempengaruhi tujuan ekonomi :
1. kebutuhan untuk berprestasi (nAch)
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
2. kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil)
Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi. Karakteristik dan sikap motivasi prestasi ala McClelland antara lain:
- Pencapaian adalah lebih penting daripada materi.
- Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi yang lebih besar daripada menerima pujian atau pengakuan.
- Umpan balik sangat penting, karena merupakan ukuran sukses (umpan balik yang diandalkan, kuantitatif dan faktual)
3. kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada teori Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.
n-pow adalah motivasi terhadap kekuasaan. Karyawan memiliki motivasi untuk berpengaruh terhadap lingkungannya, memiliki karakter kuat untuk memimpin dan memiliki ide-ide untuk menang. Ada juga motivasi untuk peningkatan status dan prestise pribadi.
5. Pengembangan nACH
Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses.Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relatif tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
Pengembangan nAch bagi tercapainya kondisi bagi keberhasilan psikologis,kondisi tersebut adalah menurut Chris Argyris
1. individu mampu mendefinisikan tujuan mereka sendiri
2. tujuan” tersebut berhubungan dengan kebutuhan, kemampuan dan nilai-nilai mereka
3. Individu mendefinisikan arah dari tujuan” tersebut
4. pencapaian tujuan tersebut mewakili tingkat aspirasi realistis bagi individu.
6. Manajemen kewiraswastaan
1. Identifikasi kesempatan-kesempatan :
Inovasi (menyediakan barang/jasa yang diperlukan atau memenugi keinginan
masyarakat dengan nilai manfaat yang tinggi.
2. Analisa Resiko :
Apakah ada kemungkinan bisnisnya berhasil ?
Apakah Hasil yang diperoleh memadai dg. Resiko yang ada?
Berikut adalah salah satu bentuk resiko yang mempengaruhi adanya kewiraswastaan :
3.Penentuan potensi kewiraswastaan
Sosok kewiraswastaan yang ideal dituntut mempunyai nilai-nilai kearah kualitas manusia yang semapan mungkin, dalam artian sangat memperhatikan potensi nya berdasarkan prioritas
Prioritas kewiraswastaan yang terdiri dari empat lapisan yaitu :1. Sikap mental (attitude)2. Kepemimpinan/kepeloporan (leadership)3. Ketatalaksanaan (management)4. Ketrampilan ( skill )
Berikut penjelasan untuk prioritas potensi kewiraswastaan :
- Sikap mental : Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk selalu dalam keadaan baik. Unsur ini yang menentukan apakah orang menjadi sosok yang tinggi budi ataukah sebaliknya menjadi orang yang jahat dan culas.
- Kepemimpinan : Suatu pedoman bagi kepemimpinan yang baik adalah “perlakukanlah orang lain sebagaimana anda ingin diperlakukan”. Berusaha memandang suatu keadaan dari sudut pandangan orang lain akan ikut mengembangkan sebuah sikap tepo seliro.Pengusaha yang berpeluang untuk maju secara mantap adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat menonjol. Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan sangat khas. Dimana keputusan dan sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim dan lain dari pada umumnya pengusaha. Mereka “tampil beda”.
- Ketatalaksanaan : Tata laksana merupakan terjemahan dari kata Management artinya pengelolaan.Yang perlu dimengerti disini adalah manajemen bukan semata-mata konsumsi para manajer saja. Setiap orang perlu manajemen apapun status dan jabatan orang tersebut. Bahkan ibu rumah tanggapun perlu manajemen untuk mengelola uang dapur dan belanjaannya. Tata laksana merupakan metode atau serangkaian cara dan prosedur.Gunanya jelas, yaitu untuk menghasilkan efektifitas dan efisiensi setiap pekerjaan, agar mendapatkan hasil yang baik dalam mutu serta tepat waktu dalam penyerahannya. Berbeda dengan sikap mental dan kepemimpinan yang termasuk dalam klasifikasi nilai atau kualitas, maka manajemen merupakan pengetahuan yang bersifat praktis. Kalau sikap mental dan kepemimpinan berada di dalam jiwa, manajemen berada diluar mirip ketrampilan teknis .
- Keterampilan : Lapisan terluar dari struktur prioritas kewiraswastaan adalah ketrampilan. Banyak pihak berpendapat, bahwa dengan berbekal penguasaan ketrampilan, seseorang akan bisa diharapkan menjadi seorang entrepreneur yang berhasil. Pendapat ini sebenarnya tidaklah terlalu salah, kalau dilihat banyak contoh yang membuktikan, misalnya seorang penjahit dengan ketrampilan yang dimiliki akhirnya bisa memiliki sebuah perusahaan pakaian jadi yang cukup besar.Namun demikian, kalau kita mau meneliti lebih jauh, ternyata keberhasilan itu sebenarnya bukan disebabkan oleh ketrampilan semata, melainkan lebih oleh jiwa kepemimpinan yang dimiliki si pengusaha. Leadership yang bersangkutan yang menuntun dan membawanya ke jenjang sukses.
4. Metode analisis diri sendiri
Kebutuhan” yang akan membantu individu memutuskan apakah kepribadian mereka sesuai dengan peranan kewirausahawan
Mcclelland,mengemukakan 3 kebutuhan dasar mempengaruhi tujuan ekonomi :
1. kebutuhan untuk berprestasi (nAch)
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
2. kebutuhan untuk berafiliasi (n Afil)
Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI) Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Individu merefleksikan keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain. Individu yang mempunyai kebutuhan afiliasi yang tinggi umumnya berhasil dalam pekerjaan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi. Mc Clelland mengatakan bahwa kebanyakan orang memiliki kombinasi karakteristik tersebut, akibatnya akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja atau mengelola organisasi. Karakteristik dan sikap motivasi prestasi ala McClelland antara lain:
- Pencapaian adalah lebih penting daripada materi.
- Mencapai tujuan atau tugas memberikan kepuasan pribadi yang lebih besar daripada menerima pujian atau pengakuan.
- Umpan balik sangat penting, karena merupakan ukuran sukses (umpan balik yang diandalkan, kuantitatif dan faktual)
3. kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Kebutuhan ini pada teori Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. McClelland menyatakan bahwa kebutuhan akan kekuasaan sangat berhubungan dengan kebutuhan untuk mencapai suatu posisi kepemimpinan.
n-pow adalah motivasi terhadap kekuasaan. Karyawan memiliki motivasi untuk berpengaruh terhadap lingkungannya, memiliki karakter kuat untuk memimpin dan memiliki ide-ide untuk menang. Ada juga motivasi untuk peningkatan status dan prestise pribadi.
5. Pengembangan nACH
Kebutuhan akan prestasi merupakan dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses.Kebutuhan ini pada hirarki Maslow terletak antara kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Ciri-ciri inidividu yang menunjukkan orientasi tinggi antara lain bersedia menerima resiko yang relatif tinggi, keinginan untuk mendapatkan umpan balik tentang hasil kerja mereka, keinginan mendapatkan tanggung jawab pemecahan masalah.
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi , karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk pengakuan terhadap prestasinya tersebut.
Pengembangan nAch bagi tercapainya kondisi bagi keberhasilan psikologis,kondisi tersebut adalah menurut Chris Argyris
1. individu mampu mendefinisikan tujuan mereka sendiri
2. tujuan” tersebut berhubungan dengan kebutuhan, kemampuan dan nilai-nilai mereka
3. Individu mendefinisikan arah dari tujuan” tersebut
4. pencapaian tujuan tersebut mewakili tingkat aspirasi realistis bagi individu.
6. Manajemen kewiraswastaan
1. Identifikasi kesempatan-kesempatan :
Inovasi (menyediakan barang/jasa yang diperlukan atau memenugi keinginan
masyarakat dengan nilai manfaat yang tinggi.
2. Analisa Resiko :
Apakah ada kemungkinan bisnisnya berhasil ?
Apakah Hasil yang diperoleh memadai dg. Resiko yang ada?
Berikut adalah salah satu bentuk resiko yang mempengaruhi adanya kewiraswastaan :
a.
Kekuatan perusahaan kecil :
- Kebebasan untuk bertindak
- Menyesuaikan kepada kebutuhan setempat
- Peran serta dalam melakukan usaha/tindakan
- Kebebasan untuk bertindak
- Menyesuaikan kepada kebutuhan setempat
- Peran serta dalam melakukan usaha/tindakan
b.
Kekurangan perusahaan kecil :
- Relatif lemah dalam spesialisasi
- Modal dalam pengembangan terbatas
- Karyawan relatif sulit untuk mendapat yang cakap
- Relatif lemah dalam spesialisasi
- Modal dalam pengembangan terbatas
- Karyawan relatif sulit untuk mendapat yang cakap
c.
Sebab-sebab kegagalan :
- Struktur modal yang tidak memadai
- Penggunaan metoda dan peralatan yang sudah usang
- Tidak adanya perencanaan jangka panjang
- Kecakapan pribadi
- Struktur modal yang tidak memadai
- Penggunaan metoda dan peralatan yang sudah usang
- Tidak adanya perencanaan jangka panjang
- Kecakapan pribadi
Sumber :
http://muhammadbukhori21.blogspot.co.id/2014/08/konsep-dasar-kewirausahaan-dan-wirausaha.htmlpendidikan
kewirausahaan
Komentar
Posting Komentar